Total Tayangan Halaman

Sabtu, 22 Januari 2011

Pengalaman Memasang Antena Grid

,hemmm prtama naik tower sih enk bgt
,ga lupa sebelum aq naik tower aq brdoa dlu smoga ga terjadi apa2 yg tdak diinginkan
,aq dkk disuruh melepas antena grid setinggi 5 mter lah
,tpi aq sma tmen q mlah naik mncapai ktinggian skitar 10 mter (3 step)
,hem pas naik aq ngrasa bngga krna dri kcil smpe skrng nh bru pngalaman prtma aq mnjat tower...
,prlengkapan'a ada antena grid,besi leter S,safety belt (alat pengaman),dan 1 tas yg berisi toolkit yg digunakan untuk melepas antena di atas tower.
,setelah smpe step yg ditentukan aq dkk lngsung memasang safety belt yg tlah kami kenakan.Setelah dirasa ckup aman kami pun lngsung bergegas untuk melepas antena grid trsbut.

,stelah 30 mnit brlalu akhir'a aq dkk berhasil melepas antena grid trsbut (maklum bru prtama kali mlekukan hal ini hehehehe).
stelah antena dilepas langsung kami bawa trun.
,s'sampai'a kami dibawah,aq dkk pngen untuk mencoba'a lagi....
sngguh pngalaman yg takkan terlupakan....

beruntung aq msuk ke SMK NEGERI 1 CILACAP dan mengambil jrusan TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN....

SMK NEGERI 1 CILACAP is the best always

Wide Area Network

PENGERTIAN WAN

“Wide-Area Network (WAN) adalah jaringan (network) komputer yang luas secara geografik. Maksudnya, satu WAN terdiri dari dua atau lebih Local-Area Networks (LAN). LAN adalah jaringan komputer yang tidak luas, misalnya kebanyakan LAN terbatas di satu gedung atau beberapa gedung saja.”

FTP - File Transfer Protocol. Protokol (seperangkat aturan yang mengatur secara tepat format komunikasi antar sistem) standar untuk kegiatan lalu-lintas file (upload maupun download) antara dua komputer yang terhubung dengan jaringan. Sebagian sistem FTP mensyaratkan untuk diakses hanya oleh mereka yang memiliki hak untuk itu dengan menggunakan login tertentu.”

FTP merupakan protokol untuk transfer data (dalam hal ini bahan perpustakaan). Dengan memanfaatkan FTP ini maka tidak perlu lagi diperlukan akses ke internet. Yang dibutuhkan adalah LAN dan WAN saja sehingga pusat data bisa diakses siapa saja dalam WAN. Data2 bahan kepustakaan itu tentu dalam bentuk softcopy. Kelebihannya adalah buku berbentuk soft-kopi dapat dimiliki masing2 individu, karena tinggal download dari pusat data kepustkaan itu. Dan tidak dikenal istilah buku diantri untuk dipinjam. Tidak diperlukan akses internet yang memakan biaya mahal.

Karena WAN sudah tersedia sebelumnya maka biaya yang perlu dikeluarkan tidak akan mahal bila harus membeli buku bergudang-gudang. Hanya saja perlu melakukan kerja sama dengan pihak terkait sehingga diperoleh kata sepakat yg menguntungkan kedua belah pihak baik penerbitan maupun pemakainya. Lho…siapa yang bertanggung jawab nih. Untuk kalangan pendidikan tentu saja ada lembaga yg mestinya perduli, dalam hal ini pemda tingkat II atau tingkat I, sehingga keberadaan WAN bener2 dapat dimanfaatkan.

Kendala lain yaitu kurang terbiasanya tenaga pendidik di wilayah saya itu untuk memanfaatkan serta berbagi berbagai sumber kepustakaan. Hal ini tentu tidak terlalu sulit, karena untuk sosialisasinya sebenarnya bisa ditangani/dibantu beberapa tenaga pendidik yg sedikit banyak telah mulai terbiasa memanfaatkan kepustakaan digital di masing2 LAN.